Kebutuhan akan tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang terus berkembang seiring dengan perubahan zaman dan dinamika perkotaan. Dalam konteks ini, konsep hunian seperti rumah susun dan rumah tapak menjadi sangat relevan. Meskipun keduanya sama-sama menawarkan tempat tinggal tetap terdapat perbedaan fundamental. Hal yang membedakan, meliputi karakteristik fisik, fungsi sosial serta aspek hukum, khususnya dalam hal sertifikat kepemilikan. Melalui artikel ini, kita coba membandingkan Rumah Susun dan Rumah Tapak sebagai pilihan hunian yang sesuai dengan kebutuhan kamu!
Rumah Susun: Solusi Hunian di Tengah Keterbatasan Lahan
Rumah Susun dikenal sebagai Apartemen atau Flat merupakan bangunan bertingkat dan dibagi menjadi beberapa unit hunian yang ditempati oleh berbagai keluarga atau individu. Pada umumnya Rumah Susun dirancang sebagai solusi untuk permasalahan keterbatasan lahan di daerah perkotaan yang padat. Oleh karena itu, Rumah Susun sering ditemukan di pusat kota atau daerah dengan tingkat urbanisasi tinggi. Bahkan, telah merambah hingga ke Kota Industri, seperti Cikarang.
Salah satu keunggulan utama dari Rumah Susun adalah efisiensi penggunaan lahan. Dengan membangun secara vertikal. Rumah Susun dapat menampung banyak penghuni dalam satu blok bangunan dan mengoptimalkan ruang yang tersedia. Selain itu, Rumah Susun sering kali dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum, seperti pusat kebugaran, kolam renang, dan taman bermain yang diperuntukkan bagi seluruh penghuni. Namun, karena keterbatasan ruang, privasi di Rumah Susun dapat menjadi lebih terbatas dibandingkan dengan Rumah Tapak.
Harga dan Biaya: Membandingkan Investasi dan Pengeluaran
Harga adalah salah satu faktor penentu utama dalam memilih tempat tinggal. Rumah Susun atau sering disebut Apartemen, umumnya menawarkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan Rumah Tapak. Hal ini, karena Rumah Susun memanfaatkan ruang vertikal dengan banyak unit yang dibangun dalam satu gedung di atas lahan yang sama. Dengan demikian, pengembang dapat menjual unit dengan harga lebih rendah per meter persegi dibandingkan Rumah Tapak yang memerlukan lahan lebih luas.
Namun, harga unit bukan satu-satunya biaya yang harus dipertimbangkan. Tinggal di Rumah Susun biasanya juga memerlukan pembayaran Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) atau biaya pemeliharaan fasilitas umum. Biaya ini mencakup pemeliharaan fasilitas bersama, seperti lift, kolam renang, pusat kebugaran, keamanan 24 jam, dan kebersihan area umum. Biaya ini bisa bervariasi tergantung pada fasilitas yang disediakan dan standar pengelolaan gedung.
Di sisi lain, Rumah Tapak memiliki harga yang cenderung lebih tinggi, karena mencakup pembelian lahan dan bangunan. Selain itu, biaya pemeliharaan menjadi tanggung jawab pemilik rumah sendiri, mulai dari perawatan taman hingga perbaikan rumah. Meski demikian, pemilik Rumah Tapak tidak perlu membayar iuran bulanan untuk fasilitas umum yang berarti biaya bulanan dapat lebih rendah dalam jangka panjang. Terutama apabila Rumah Tapak berada di lingkungan yang tidak terlalu mewah.
Sertifikat Kepemilikan: Aspek Hukum dalam Kepemilikan Hunian
Perbedaan mendasar lainnya antara Rumah Susun dengan Rumah Tapak terletak pada Sertifikat Kepemilikan. Rumah Tapak, sertifikat kepemilikan biasanya berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) yang mana pemilik rumah memiliki hak penuh atas tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya.
Sementara itu, kepemilikan Rumah Susun diatur melalui Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS). SHMSRS memberikan hak kepada pemilik atas unit hunian tertentu (misalnya, apartemen) dalam sebuah bangunan Rumah Susun. Sementara, lahan dan bagian-bagian bersama (seperti lobi, taman, dan lift) dikelola secara kolektif oleh seluruh penghuni atau pengelola gedung. Hal ini berarti, meskipun pemilik memiliki hak penuh atas unitnya, mereka tidak memiliki tanah secara individu. Namun, secara kolektif bersama penghuni lain.
Menemukan Hunian yang Sesuai dengan Kebutuhan
Memilih antara Rumah Susun dan Rumah Tapak bukan suatu keputusan yang mudah, karena keduanya menawarkan keuntungan dan tantangan yang berbeda. Rumah Susun cocok untuk mereka yang mencari hunian dengan harga terjangkau di lokasi strategis dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern. Rumah Tapak di sisi lain, ideal bagi mereka yang menghargai privasi, membutuhkan ruang yang lebih luas, dan menginginkan kebebasan dalam mengatur hunian sesuai selera pribadi.
Pada akhirnya, pilihan ini sangat bergantung untuk kebutuhan, gaya hidup, dan prioritas masing-masing individu atau keluarga. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang telah dibahas, kita dapat menentukan jenis hunian yang paling sesuai untuk mencapai keseimbangan antara kenyamanan, kemudahan, dan kualitas hidup.
Temukan properti impian kamu dengan konsep Low-Rise Building dan nikmati kehidupan yang lebih nyaman. Segera hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan jadwalkan kunjungan kamu ke Marketing Gallery The Millennial City Cikarang. Apabila kamu sedang mencari Kosan yang nyaman, fasilitas bintang lima, dan berlokasi strategis untuk ditinggali atau diinvestasikan. Tentunya kamu dapat menemukannya di The Millennial City. Semoga rencana kamu menjadi Sultan Kosan segera terwujud!
Referensi: pashouses.id dan jababekaresidence.com